Pendidikan inklusif memiliki kepentingan dan signifikansi terutama karena mewujudkan prinsip-prinsip dasar kesetaraan, keragaman, dan keadilan sosial dalam kerangka pendidikan. Alasan di balik pendidikan inklusif terletak pada keyakinan bahwa setiap individu, terlepas dari kemampuan, disabilitas, atau perbedaan mereka, memiliki hak untuk mengakses pendidikan berkualitas di lingkungan yang menumbuhkan rasa hormat dan penerimaan. Dengan merangkul inklusivitas, masyarakat mengakui beragam sifat kemampuan manusia dan mengenali nilai yang melekat yang dibawa setiap orang ke komunitas belajar. Pendekatan ini tidak hanya mempromosikan rasa memiliki dan martabat tetapi juga menumbuhkan empati dan pemahaman di antara peserta didik, mempersiapkan mereka untuk dunia yang berkembang dengan kolaborasi dan kerja sama.

Perlunya penerapan pendidikan inklusif berdasarkan PermenDikbud No. 70 Tahun 2009 didasarkan pada prinsip-prinsip kesetaraan, keberagaman, dan keadilan sosial. Peraturan tersebut berfungsi sebagai pedoman untuk menciptakan sistem pendidikan di Indonesia yang inklusif, mengakomodasi kebutuhan setiap peserta didik dan menumbuhkan lingkungan yang menghargai dan merayakan keragaman. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip ini, Indonesia bertujuan untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkontribusi pada pembangunan holistik semua warganya.