(Program Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM UNDIKSHA Tahun 2023)
Ketua Pelaksana: I Putu Darmayasa, S.Pd.,M.For
Kabupaten Karangasem mengikuti multi event Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali tahun 2022 dengan menempatkan pada ranking 9 (juru kunci). Hasil tersebut, menyebabkan keprihatinan stakeholder keolahragaan di Karangasem khususnya organisasi olahraga dan KONI. Langkah strategis penting untuk mengatasi penurunan prestasi pada Porprov dengan pembenahan dan pembinaan olahraga secara mendasar dan komprehensif. Pembinaan olahraga di Karangasem belum mampu melakukan inovasi dan difusi metode pelatihan. Inovasi metode pelatihan dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama dengan mendifusikan penemuan metode baru hasil penelitian ilmiah dan kedua menerapkan metode pelatihan yang relevan, selaras dengan perkembangan pemanfaatan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga. Berdasarkan hal tersebut, pentingnya pembinaan, pemanduan bakat, dan penerapan kepelatihan olahraga bagi pelatih dan pembina olahraga di KONI Karangasem.
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah: (1) memberikan pemahaman dan penataran pola pembinaan olahraga bagi pelatih dan pengurus KONI, dan (2) memberikan penguasaan dan penataran teori dan praktik kepelatihan olahraga bagi pelatih dan pengurus KONI, dan (3) memberikan penguasaan dan penataran teori dan praktik pemanduan bakat olahraga bagi pelatih dan pengurus KONI. PkM dilaksanakan pada sabtu, 9 September 2023 bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karngasem. Jumlah peserta penataran di KONI Karangasem 23 orang. Ketua pelaksana PkM KONI Karangasem, I Putu Darmayasa, S.Pd.,M.For melaporkan program PkM Penerapan Iptek yang menjadi program penerapan iptek LPPM Undiksha untuk memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) keolahragaan bagi pelatih olahraga dan pengurus KONI Karangasem. I Putu Darmayasa, S.Pd.,M.For mengatakan pentingnya pola pembinaan olahraga. Pola pembinaan dan kepelatihan olahraga perlu melakukan inovasi dan pengembangan metode pelatihan dan penerapan iptek olahraga dalam melatih. Inovasi metode pelatihan dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama dengan pemanfaatan penemuan metode baru hasil penelitian ilmiah dan kedua menerapkan metode pelatihan yang relevan selaras dengan perkembangan pemanfaatan bidang ilmu dan teknologi olahraga. Metode yang dipergunakan dalam pengabdian kepada masyarakat adalah: (1) metode untuk memberikan penataran mengenai pentingnya pola pembinaan olahraga kepada pelatih olahraga dan pengurus di KONI Karangasem, (2) diskusi dan tanya jawab untuk memecahkan berbagai permasalahan teori dan praktek kepelatihan olahraga kepada pelatih dan pengurus KONI Karangasem, dan (3) tugas kerja mengenai pemanduan dan pengembangan bakat olahraga kepada pelatih dan prngurus KONI Karangasem. Pelaksanaan kegiatan PkM penerapan iptek dengan menghasilkan target luaran: (1) luaran wajib berupa artikel prosiding nasional, (2) luaran tambahan buku panduan pola pembinaan, kepelatihan dan pemanduan olahraga KONI Karangasem.
PkM yang dilaksanakan di KONI Karangasem dihadiri Sekretaris Umum Drs I Made Dipta yang membuka kegiatan dan memberikan sambutan program PkM penerapan iptek. Sebagai dasar pembinaan di daerah, KONI Karangasem diupayakan berbenah dan memperbaiki pola pembinaan olahraga dengan mengacu program kepelatihan jangka panjang, menengah dan program jangka pendek yang perlu dilakukan. Beliau juga menekankan pentingnya merekrut atlet yang berbakat dan berpotensi untuk berprestasi. KONI Karangasem menyambut baik program PkM Undiksha untuk diteruskan dan KONI mengharapkan kerjasama lebih lanjut, agar Undiksha dapat membantu pengembangan iptek di KONI Karangasem.
Sebagai narasumber program PkM penerapan iptek di KONI Karangasem adalah Dr. Suratmin, S. Pd.,M.Or, yang menyampaikan materi pola pembinaan olahraga dan kepelatihan olahraga. Beliau menekankan bahwa penerapan iptek olahraga penting untuk terus dikembangkan oleh pelatih olahraga guna mencapai prestasi optimal pada keikutsertaan kejuaraan.Pola pembinaan dan kepelatihan olahraga perlu melakukan inovasi dan pengembangan metode pelatihan dan penerapan iptek olahraga dalam melatih. Inovasi metode pelatihan dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama dengan pemanfaatan penemuan metode baru hasil penelitian ilmiah dan kedua menerapkan metode pelatihan yang relevan selaras dengan perkembangan pemanfaatan bidang ilmu dan teknologi olahraga. Kendala yang dapat menyebabkan tersendatnya pembinaan cabang olahraga adalah kurangnya pelatih menerapkan ilmu keolahragaan yang semakin kompleks. Pelatihan pada saat ini tidak sekedar berolahraga tetapi sudah merupakan porses yang kompleks. Dalam memahami permasalahan tersebut pelatih harus membekali dirinya dengan ilmu yang cukup. Pembinaan olahraga sekarang tidak hanya dipengaruhi oleh pelatih dan atlet saja, tetapi juga ilmu khususnya ilmu keolahragaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pola pembinaan olahraga di KONI Karangasem perlu ditingkatkan guna mencapai pringkat prestasi olahraga yang lebih tinggi, perlunya peningkatan iptek olahraga bagi pelatih untuk menangani dan melatih atletnya. KONI Karangasem berusaha memadukan antara konsep dan praktek di lapangan yang dilakukan bersama stakeholder olahraga, pengkab, pengurus KONI, dan pelatih olahraga untuk menerapkan pola pembinaan, kepelatihan dan pemanduan olahraga. Narasumber kedua Yeni Aridewi Baedowi, S.Psi.,Psikolog menyampaikan materi dan penekanan pada aspek psikologi bagi pelatih olahraga dan atlet. KONI Karangasem masih jarang melakukan kegiatan ilmiah diantaranya; penataran, workshop, seminar, coaching clinic, pemanduan bakat, ataupun pendampingan bagi pelatih olahraga untuk penerapan dan pengembangan iptek olahraga dalam kepelatihan. Pendekatan latihan tidak hanya fisik semata, tetapi pelatih juga wajib memahami aspek psikologi dalam program latihan. I Putu Darmayasa, S.Pd.,M.For menyampaikan pelatih KONI Karangasem hendaknya mampu melakukan proses pengidentifikasian bakat untuk mendapatkan calon atlet berbakat atau unggul, disamping itu pelatih juga dituntut melakukan seleksi calon atlet sedini mungkin dengan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan dan pengkajian secara ilmiah. Dengan adanya pengidentifikasian bakat yang tepat, maka program pembinaan dan program latihan olahraga akan berjalan efektif dan efisien, meskipun masih banyak kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penjaringan calon atlet berbakat.