Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terus berupaya meningkatkan status jurnal, khususnya yang terindeks SINTA (Science and Technology Index). Hal tersebut salah satunya dilakukan dengan mengintensifkan pendampingan re-akreditasi, yang dilaksanakan pada Senin-Rabu (13 s/d 15 Juli 2020) di ruang Ganesha 2 Gedung Rektorat.
Ketua Pusat Pengembang Jurnal Undiksha, Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd., menjelaskan re-akreditasi ini dilakukan terhadap 27 jurnal yang terdiri dari berbagai bidang ilmu, mulai ilmu pendidikan, sains, humaniora, ilmu social, ekonomi dan teknologi. “Hari ini kami melakukan pendampingan sebagai upaya bagaimana jurnal Undiksha semakin baik dan statusnya semakin meningkat dari sebelumnya,” ungkapnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I., menyampaikan saat ini Undiksha telah memiliki 79 jurnal terindeks SINTA. Jumlah tersebut membawa universitas terakreditasi unggul ini berada di ranking atas dari 12 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia. Namun demikian, menurutnya masih perlu ada upaya-upaya peningkatan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, termasuk untuk jurnal terindeks global. “Kedepan kita harus tetap menata kuantitas dan kualitas jurnal. Selain itu pengembangannya bisa lebih spesifik lagi sesuai bidang keilmuan. Saya melihat tahapan ini sudah on the track untuk menjawab kontrak kerja Rektor bersama kementerian,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., dalam arahannya mengatakan peningkatan kuantitas dan kualitas jurnal telah dicanangkan pada tahun 2016. Hal itu untuk mendukung akreditasi program studi maupun mendukung perankingan universitas, baik tingkat nasional maupun internasional. “Semakin banyak jumlah publikasi kita, apalagi di jurnal bereputasi, maka ranking perguruan tinggi akan semakin baik,” tegasnya.
Rektor kelahiran Nusa Dua ini mengapresiasi kinerja tim pengelola jurnal, baik di tingkat universitas maupun fakultas. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan status jurnal. “Bagaimana jurnal yang awalnya masuk SINTA empat, bisa naik ke tiga. Begitu juga yang tiga atau dua saya harapkan bisa lanjut ke Scopus,” sebutnya seraya menambahkan gerakan ini perlu didukung oleh seluruh civitas akademika. (hms)