Gerakan biopori di Buleleng semakin gencar dilakukan pegiat lingkungan. Kali ini, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dan Komunitas biopori Warrior memasang sebanyak 200 biopori di Desa Sambangan.
Koordinator Lembaga Pengabdian Masyarakat Undiksha Ketut Sudiana mengatakan melaksanakan kampus mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat tentang pendidikan dan pelatihan pembuatan lubang biopori di Desa Sambangan.
Desa Sambangan dipilih untuk menjadi tujuan pembuatan biopori karena merupakan lingkungan daerah aliran sungai yang menyangga wilayah di bawahnya.
Sudiana mengatakan bahwa biopori bermanfaat untuk resapan air hujan, pengolahan pupuk kompos, menyuburkan tanah serta menjaga alam tetap lestari.
Undiksha bersama Komunitas Biopori Warrior menyumbangkan sebanyak 200 biopori dan tiga alat bor. Penyerahan tersebut sekaligus pelatihan pembuatan lubang biopori yang dilakukan di Pura Desa Sambangan.
Kegiatan ini dilakukan bersama Perbekel Desa Sambangan Nyoman Sudarsana bersama Kelian Desa Adat Sambangan Ketut Sentana, anggota BPD, Ketua LPM, pemangku, babinsa, babinkamtibmas, tokoh, dan warga desa, Jumat (26/06/2020).
Sementara itu, Perbekel Desa Sambangan menyambut baik kegiatan pembuatan biopori yang dilakukan kampus Undiksha dan Komunitas Biopori Warrior Buleleng.
“Kami menyambut baik Desa Sambangan menjadi pilot project Undiksa dan komunitas biopori sebagai desa untuk pembuatan biopori” kata Sudarsana.
Ia berharap nantinya masyarakat bisa menerapkan dan mengaplikasikam biopori di rumah masing-masing.
Sebanyak 200 biopori tersebut akan di pasang di pura desa, kantor desa, kantor LPD, sekolah dasar, rumah perbekel, dan rumah kelian desa. “Besar harapan kami, saat warga mengetahui cara pembuatan dan fungsi biopori nantinya bisa bersama-sama menyebarkan informasi ini ke seluruh warga,” kata Sudarsana.