Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Pendidikan Ganesha
Ketua Pengabdi: Dr. Suratmin, S.Pd.,M.Or
Olahraga prestasi nomor atletik sebagai olahraga terukur menjadi tolok ukur keberhasilan pembinaan olahraga yang dilakukan induk organisasi olahraga yaitu Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). PASI Karangasem sebagai penyumbang perolehan medali pada multi event Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2019, namun hanya mampu memperoleh medali 2 perak, dan 4 perunggu, padahal medali yang diperebutkan berjumlah 34 medali emas. Sangat eronis, namun kenyataan di lapangan telah membuktikan bahwa PASI Karangasem masih perlu pembinaan secara prioritas pada nomor atletik sebagai olahraga terukur. Penting untuk dilakukan pembinaan dan pelatihan bagi pelatih atletik di PASI Karangasem untuk menyiapkan multi event penyelenggaraan Porprov 2022. Pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang diprogramkan tim pengabdi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) untuk dilaksanakan di PASI Karangasem. Mengacu pada hasil penelitian dengan judul ”Studi Model Evaluasi Program Pembinaan dan Pemetaan Klub Olahraga Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Karangasem Bali, I Putu Darmayasa, dkk, 2021 dan “Evaluasi Program Pembinaan Olahraga Pelajar Cabang Olahraga Atletik Provinsi Bali”, Suratmin, dkk, 2019 serta kerjasama dengan mitra yaitu PASI Karangasem ditandatangani Ketua Harian PASI Karangasem Drs. Wayan Sudiarta, M.Fis. PkM dilaksanakan dengan tema “Workshop dan Pengembangan Model Latihan Fisik dan Mental Bagi Pelatih Atletik PASI Karangasem”.
Adapun tujuan PkM adalah (1) Memberikan pelatihan dan penguasaan dalam mengembangkan model latihan fisik bagi pelatih atletik PASI Karangasem, (2) Memberikan pelatihan dan penguasaan dalam mengembangkan model latihan mental bagi pelatih atletik PASI Karangasem, dan (3) Memberikan pelatihan keterampilan dalam melatih dan mengembangkan model latihan fisik dan mental bagi pelatih atletik PASI Karangasem. Metode yang digunakan dalam workshop adalah ceramah, diskusi, demonstrasi/praktek, dan penugasan. Manfaat yang bisa diperoleh pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah: (1) pelatih atletik, agar mampu mengembangkan model latihan fisik dan mental serta menerapkan metode/model latihan fisik dan mental dalam melaksanakan program pelatihan secara terukur, berkelanjutan, dan komprehensif berdasarkan pendekatan iptek olahraga, (2) Atlet yang memiliki potensi dan berbakat olahraga atletik di PASI Karangasem dapat dikembangkan melalui pembinaan dan program pelatihan secara kontinyu sehingga dapat memperoleh prestasi olahraga secara optimal, dan (3) KONI Karangasem menjadikan dasar pembinaan olahraga dan petunjuk teknis dalam membentuk pola/sistem pembinaan atletik secara komprehensif, sehingga mampu meningkatkan prestasi olahraga secara maksimal. PkM dilaksanakan pada minggu, 5 juni 2022 bertempat di SMPN 2 Karangasem. Peserta PkM berjumlah 31 orang berasal dari pelatih atletik PASI Karangasem.
Ketua pengabdi PkM di PASI Karangasem, Dr. Suratmin, S.Pd.,M.Or, melaporkan program PkM penerapan iptek yang menjadi program dan agenda LPPM Undiksha untuk memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) olahraga bagi pelatih olahraga. Ketua pengabdi menambahkan bahwa pembinaan atletik PASI Karangasem merupakan salah satu wadah pembinaan prestasi olahraga berbasis pada sumber daya yang ada baik atlet, pelatih, dan berbagai dukungan seperti iptek olahraga, laboratorium olahraga, prasarana dan sarana olahraga yang dimiliki pemerintah daerah. Olahraga prestasi nomor atletik sebagai olahraga terukur menjadi tolok ukur keberhasilan pembinaan olahraga oleh induk organisasi olahraga yaitu PASI. Salah satu cara mengukur prestasi olahraga melalui nomor atletik yang banyak memperebutkan medali dalam perlombaan baik daerah, nasional maupun internasionl. Porprov merupakan salah satu cara mengevaluasi pembinaan olahraga, mengukur kemampuan atlet, melihat hasil pembinaan dan pelatihan olahraga khususnya atletik di daerah sebagai olahraga terukur.
PkM yang dilaksanakan di PASI Karangasem dihadiri Ketua Umum Bapak I Wayan Tama, SH.,M.H. yang membuka kegiatan workshop dan memberikan sambutan program PkM penerapan iptek LPPM Undiksha. Langkah yang dilakukan untuk pembinaan atletik PASI Karangasem secara sistematis, berjenjang dan berkelanjutan sampai diperoleh atlet tingkat elit sebagai penampilan tertinggi. Walaupun dana minimal, namun PASI Karangasem memiliki semangat dan tekad untuk meraih prestasi optimal pada Porprov 2022. Ketua Umum PASI sangat berharap kepada Undiksha untuk mendampingi dan membantu secara iptek olahraga kepada pelatih dan atlet secara berkelanjutan.
Sebagai narasumber pertama kegiatan PkM PASI Karangasem adalah I Putu Darmayasa, S.Pd.,M,For, yang menyampaikan materi pengembangan model latihan fisik. Beliau menekankan bahwa penerapan iptek olahraga penting untuk terus dikembangkan oleh pelatih olahraga guna mencapai prestasi optimal di Porprov tahun 2022. Porprov merupakan salah satu cara mengevaluasi pembinaan olahraga, mengukur kemampuan atlet, melihat hasil pembinaan dan pelatihan olahraga. Pengembangan dan latihan fisik bagi atlet mutlak diperlukan pada nomor atletik, dan pelatih diharapkan mampu memberikan porsi latihan secara benar. Program latihan fisik, daya tahan, power, kekuatan, kecepatan, dan lainnya sangat penting diberikan pada saat latihan. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi olahraga. Selain faktor keberuntungan, faktor yang sangat penting diantaranya adalah faktor kematangan mental, fisik, teknik, dan taktik/strategi. Pelatihan diperlukan untuk mencapai kebugaran jasmani, peningkatan kondisi fisik, teknik, taktik, dan kematangan mental, yang disesuaikan dengan tuntutan masing?masing cabang olahraga yakni dengan pelatihan yang direncanakan, sistematik, berjenjang meningkat (progresif overload) dan berkelanjutan. Derajat kebugaran jasmani, peningkatan kondisi fisik, teknik, taktik, dan kematangan mental yang tinggi (puncak) yang dicapai atlet pada masa tertentu tidak mungkin dipertahankan pada posisi yang sama sepanjang masa, tetapi berfluktuasi tergantung pada pelatihan yang dilakukan.
Narasumber kedua Yeni Aridewi Baedowi, S.Psi.,Psikolog menyampaikan tentang psikologi bagi atlet pada multi event Porprov 2022. Beliau menjelaskan bahwa mental training adalah latihan untuk meningkatkan keterampilan dan mengembangkan kekuatan mental secara sistematis dalam jangka panjang untuk: (1) menguatkan kemauan, (2) mengontrol stabilitas emosional, (3) mengembangkan pemikiran, motivasi, sikap, keyakinan, dan tingkah laku, serta (4) meningkatkan proses jasmaniah dan kinerja individu. Peranan ahli psikologi sebagai ilmuwan pada umumnya adalah sebagai penunjang yang membantu pelatih dalam menangani atlet, atau bertindak sebagai konsultan yang memberikan konsultasi pada saat diperlukan, baik terhadap atlet maupun pelatih. Untuk dapat memiliki mental yang tangguh tersebut, atlet perlu melakukan latihan mental yang sistimatis, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari program latihan olahraga secara umum, dan tertuang dalam perencanaan latihan tahunan atau periodesasi latihan. Pembinaan mental atlet bukan suatu upaya yang dapat dilakukan dalam waktu pendek. Pembinaan mental (mental training) adalah suatu latihan jangka panjang yang dilakukan secara sistematis untuk menguatkan kemauan, mengontrol stabilitas emosional, mengembangkan pemikiran, sikap, dan tingkah laku serta meningkatkan proses psikologik dan kinerja atlet.
Dr. Suratmin, S.Pd.,M.Or., menjelaskan bahwa dalam ilmu kepelatihan dikenal adanya periodisasi pelatihan. Periodisasi ini didasarkan pada hukum biologis seseorang yang telah bekerja berat pada masa kompetisi. Tahapan masa kompetisi, atlet diharapkan berada di kondisi puncak, setelah itu atlet harus melakukan relaksasi, karena pada saat itu kondisi puncak tidak mungkin dapat dipertahankan lagi. Waktu relaksasi adalah masauntuk pemulihan setelah atlet bekerja keras melakukan pelatihan dan pertandingan. yang menyebabkan kelelahan secara fisik maupun mental. Masa relaksasi biasanya secara biologis kondisi fisik atlet yang bersangkutan berada di bawah kondisi puncaknya. Tuntutan standar kebugaran jasmani dan kondisi fisik setiap cabang olahraga berbeda?beda, maka hampir tidak mungkin membuat standarisasi kebugaran jasmani dan kondisi fisik dan mental secara homogen bagi atlet dari semua olahraga. Atletik merupakan olahraga yang memerlukan power, kekuatan, kecepatan, kelentukan, daya tahan, reaksi, kelincahan, keseimbangan, ketepatan, koordinasi, dan stamina yang tinggi. Kondisi fisik atlet dituntut selalu prima. Atletik juga memerlukan pemantapan kondisi lokomotor untuk mendapatkan ketahanan otot. Bahkan sangat perlu pemantapan jantung dan pernafasan, kelentukan dan relaksasi yang dinamis. Pelatihan fisik yang dilakukan secara teratur dapat meningkatan kebugaran jasmani dan kondisi fisik yang optimal. Pada dasarnya setiap olahraga memiliki karakteristik dan tuntutan energi yang berbeda, maka diperlukan model atau metode pelatihan, program pelatihan dan pengelolaan dalam pelatihan yang berbeda.
Dokumentasi PkM PASI Karangasem
Tanggal 5 Juni 2022, di SMPN 2 Karangasem

Program Penerapan Iptek LPPM Undiksha

I Wayan Tama, SH.,M.H




Gambar 4. Pemberian Materi Pengembangan Model Mental Training
