I Ketut Trika Adi Ana, dosen Prodi. Pendidikan Bahasa Inggris, Jurusan Bahasa Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksha telah menyelesaikan kunjungan akademik selama 10 hari ke Inggris. Kegiatan ini bertujuan mempelajari praktik terbaik pendidikan inklusif, khususnya dalam menangani anak-anak dengan dyslexia, di Brynhyfryd Primary School dan Hafod Primary School di Swansea, Wales. Selain itu, Trika juga mempresentasikan hasil penelitian terkait dyslexia di Indonesia pada konferensi internasional yang digelar di University College London (UCL). Program ini didukung penuh oleh grant luar negeri dari Pemerintah Wales, Inggris dan merupakan bagian dari upaya kolaboratif untuk memperkuat pendidikan inklusif di kedua negara.
Selama kunjungannya ke Swansea, I Ketut Trika Adi Ana melakukan observasi langsung di dua sekolah inklusif yang terkenal dengan program unggulan mereka dalam mendukung anak-anak dengan kebutuhan khusus. Beberapa kegiatan utama yang dilakukan meliputi observasi strategi kelas inklusif yang diterapkan sejak usia dini, termasuk pencatatan rinci kesulitan belajar siswa dan diskusi rutin dengan orang tua, bertukar pengalaman mengenai metode assessment serta penyusunan program pembelajaran individual, mempelajari teknik dan media pembelajaran inovatif yang membantu anak-anak dyslexia memahami materi dengan lebih baik, serta mengikuti diskusi tim sekolah dalam rapat evaluasi mingguan untuk mengevaluasi kemajuan siswa dan memberikan masukan terhadap solusi tantangan yang dihadapi.
Pada puncak kunjungan, Trika Adi Ana mempresentasikan penelitian berjudul “When dyslexia is still an alien: How the teachers, parents, and classmates treat the dyslexic students” di konferensi internasional di UCL, London. Penelitian ini mendapat perhatian khusus dari peserta konferensi yang berasal dari berbagai negara.
Sebagai hasil dari kunjungan ini, Trika Adi Ana merencanakan beberapa langkah strategis, antara lain menjalin kerja sama internasional melalui Memorandum of Understanding (MoU) antara Undiksha dengan Brynhyfryd Primary School dan Hafod Primary School untuk kolaborasi di bidang pendidikan inklusif, mengembangkan media dan teknik pembelajaran yang lebih efektif untuk anak-anak dyslexia di Bali, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan inklusif, serta memperkuat kerja sama antara guru, orang tua, dan pihak sekolah dalam mendukung anak berkebutuhan khusus.